Dikesempatan
kali ini, saya ingin berbagi informasi kepada anda tentang seorang
pahlawan yang namanya cukup sangat terkenal dan besar di mata
masyarakat. Beliau adalah Sultan Hasanudin yang namanya di abadikan
menjadi salah satu nama bandara di indonesia.
Memang salah satu cara ampuh dan bijak
untuk bis amengenal dan mengenang para pahlawan kityang gugur dalam
perjuangannya, kita harus pintar-pintar menjadikan nama harumnyamenjadi
nama sebuah bagunan ataupun nama sebuah jalan.
Sultan Hasanuddin lahir di Makasar,
merupakan putera kedua dari Sultan Malikussaid, Raja Gowa ke-15. Sultan
Hasanuddin memerintahKerajaan Gowa, ketika Belanda yang diwakili Kompeni
sedang berusaha menguasai perdagangan rempah-rempah. Gowa merupakan
kerajaan besar di wilayah timur Indonesia yang menguasai jalur
perdagangan.[1]
Di lain pihak, setelah Sultan Hasanuddin naik takhta, ia berusaha menggabungkan kekuatan kerajaan-kerajaan kecil di Indonesia bagian timur untuk melawan Kompeni.
Sultan Hasanuddin memberikan perlawanan
sengit. Bantuan tentara dari luar menambah kekuatan pasukan Kompeni,
hingga akhirnya Kompeni berhasil menerobos benteng terkuat Gowa yaitu
Benteng Sombaopu pada tanggal 12 Juni 1669. Sultan Hasanuddin kemudian
mengundurkan diri dari takhta kerajaan dan wafat pada tanggal 12 Juni
1670
0 comments:
Post a Comment