Tuanku Imam Bonjol (lahir
di Bonjol, Pasaman, Sumatera Barat, Indonesia 1772 - wafat dalam
pengasingan dan dimakamkan diLotak, Pineleng, Minahasa, 6
November 1864), adalah salah seorang ulama, pemimpin dan pejuang yang
berperang melawan Belandadalam peperangan yang dikenal dengan
nama Perang Padri pada tahun 1803-1838. Nama asli dari Tuanku Imam
Bonjol adalah Muhammad Shahab, yang lahir di Bonjol pada tahun 1772. Tuanku nan Renceh dari Kamang, Agam sebagai salah seorang pemimpin dari Harimau nan Salapan adalah yang menunjuknya sebagai Imam (pemimpin) bagi kaum Padri di Bonjol.
Dalam beberapa perundingan tidak ada kata sepakat antara Kaum Padri (penamaan bagi kaum ulama) dengan Kaum Adat. Oleh sebab itu Belanda melalui Gubernur JendralJohannes van den Bosch mengajak pemimpin Kaum Padri yang waktu itu telah dipimpin oleh Tuanku Imam Bonjol untuk berdamai dengan maklumat Perjanjian Masang pada
tahun1824. Namun, sejak awal 1833 perang berubah menjadi perang antara
kaum Adat dan kaum Paderi melawan Belanda, kedua pihak bahu-membahu
melawan Belanda, Pihak-pihak yang semula bertentangan akhirnya bersatu
melawan Belanda. Penyerangan dan pengepungan benteng kaum Padri di
Bonjol oleh Belanda dari segala jurusan selama sekitar enam bulan (16
Maret-17 Agustus 1837) yang dipimpin oleh jenderal dan para perwira
Belanda, tetapi dengan tentara yang sebagian besar adalah bangsa pribumi
yang terdiri dari berbagai suku, seperti Jawa, Madura, Bugis,
dan Ambon. Yang belakangan ini menunjuk kepada serdadu Afrika yang
direkrut oleh Belanda di benua itu, kini negara Ghana danMali.
0 comments:
Post a Comment