
Orang tuanya adalah Maramis dan Sarah
Rotinsulu. Andries Maramis terlibat dalam pergolakan kemerdekaan
Indonesia dan menjadi menteri dan duta besar dalam pemerintahan
Indonesia pada mulanya.
Paman Maramis yaitu Rotinsulu yang waktu itu adalah Hukum Besar di Maumbi membawa Maramis dan saudara-saudaranya ke Maumbi dan mengasuh dan membesarkan mereka di sana.
Ini adalah satu-satunya pendidikan resmi
yang diterima oleh Maramis dan kakak perempuannya karena perempuan pada
saat itu diharapkan untuk menikah dan mengasuh keluarga.
Melalui kepemimpinan Maramis di dalam
PIKAT, organisasi ini bertumbuh dengan dimulainya cabang-cabang di
Minahasa, seperti di Maumbi, Tondano, dan Motoling. Cabang-cabang di
Jawa juga terbentuk oleh ibu-ibu di sana seperti
di Batavia, Bogor, Bandung, Cimahi, Magelang, dan Surabaya. Maramis
terus aktif dalam PIKAT sampai pada kematiannya pada tanggal 22
April 1924.
Pada tahun 1919, sebuah badan perwakilan dibentuk di Minahasa dengan nama Minahasa Raad. Setelah pernikahannya dengan Walanda, ia lebih dikenal sebagai Maria Walanda Maramis.
0 comments:
Post a Comment