Muhammad Isa Anshary,
mungkin banyak orang yang belum mengetahui tentang sesosok pahalwna
nasional yan gsatu ini, nah dikesempatan kali ini, saya kembali ingin
membahas tentang pahlawan
tersebut. Ketika remaja ia aktif di berbagai organisasi keislaman,
diantaranya Muhammadiyah, PSII, Persatuan Pemuda Rakyat Indonesia, dan
Indonesia Berparlemen.
Di Bandung pula, Muhammad Isa Anshary
memperluas cakrawala keislamannya dalam Jam’iyyah Persis hingga menjadi
ketua umum Persis. Tampilnya Isa Anshary sebagai pucuk pimpinan Persis
dimulai pada 1940, ketika Muhammad Isa Anshary menjadi anggota
hoofbestuur (Pimpinan Pusat) Persis. Tahun 1953 hingga 1960, ia terpilih
menjadi ketua umum Pusat Pimpinan Persis.
Selain sebagai mubaligh, Muhammad Isa
Anshary juga dikenal sebagai penulis yang tajam. Dalam bidang pembinaan
kader, Muhammad Isa Anshary menekankan pentingnya sebuah madrasah,
tempat membina kader-kader muda Persis.
Kepada Yahya Wardi yang menjabat
ketua umum Pimpinan Pusat Pemuda Persis periode 1956-1962, Isa Anshary
mengirimkan naskah “Renungan 40 Tahun Persatuan Islam”
yang ia susun dalam tahanan untuk disebarkan kepada peserta muktamar
dalam rangka meningkatkan kesadaran jamaah Persis. Melalui
tulisannya, Muhammad Isa Anshary mencoba menghidupkan semangat para
kadernya dalam usaha mengembangkan serta menyebarkan agama Islam dan
perjuangan organisasi Persis. Dalam memperjuangkan tegaknya syariat
Islam di Indonesia, Isa memilih berjuang melalui parlemen.Karya
- Islam dan Demokrasi (1938)
- Tuntunan Puasa (1940)
- Islam dan Kolektivisme (1941)
- Pegangan Melawan Fasisme Jepang (1942)
- Barat dan Timur (1948)
- Falsafah Perjuangan Islam (1949)
- Sebuah Manifesto (1952)
- Islam Menghadapi Pemilihan Umum (1953)
- Umat Islam Menghadapi Pemilihan Umum (1953)
- Inilah Partai Masyumi (1954)
- Islam dan Nasionalisme (1955)
- Partai Komunis Indonesia (PKI), Pembela Negara Asing (1955)
- Bahaya Merah Indonesia (1956)
- Islam Menentang Komunisme (1956)
- Manives Perjungan Persatuan Islam (1958)
- Bukan Komunisto Fobi, tapi Keyakinan Islam (1960)
- Ke Depan Dengan Wajah Baru (1960)
- Pesan Perjuangan (1961)
- Umat Islam Menentukan Nasibnya (1961)
- Mujahid Dakwah (1966)
- Tugas dan Peranan Generasi Muda Islam dalam Pembinaan Orde Baru (1966)
Dan melalui Partai Masyumi, Muhammad Isa Anshary konsisten memperjuangkan syariat Islam menjadi dasar-dasar negara.
0 comments:
Post a Comment