Sunday, February 3, 2013

Pahlawan Indonesia Jenderal Soedirman

soedirman 300x195 Pahlawan Nasional Indonesia Jenderal SoedirmanJenderal Soedirman (Ejaan Soewandi: Sudirman) (lahir di Bodas Karangjati, Purbalingga, Jawa Tengah, 24 Januari 1916 – meninggal di Magelang, Jawa Tengah, 29 Januari 1950 pada umur 34 tahun) adalah seorang pahlawan nasional Indonesia yang berjuang dalam Revolusi Nasional Indonesia. Dalam sejarah perjuangan Republik Indonesia, ia dicatat sebagai seorang komandan dan Jenderal Indonesia di pertama dan termuda. Pada usia 31 tahun Soedirman telah menjadi seorang jenderal. Meskipun menderita TBC paru-paru yang parah, Jenderal Soedirman tetap dalam perang gerilya kemerdekaan Indonesia pertahanan. Pada tahun 1950 ia meninggal karena TBC dan dimakamkan di Pemakaman Pahlawan di semaki Negara Kusuma, Yogyakarta.
Kemenangan Sekutu atas Jepang dalam Perang Dunia II membawa pasukan Belanda untuk datang kembali ke kepulauan Hindia Belanda (sekarang Republik Indonesia),
bekas koloni yang telah mendeklarasikan kemerdekaannya. Setelah penyerahan tentara Jepang, Sekutu datang ke Indonesia dengan alasan untuk melucuti pasukan Jepang. Ternyata pasukan sekutu datang bersama dengan tentara NICA dari Belanda yang ingin mengambil kembali Indonesia sebagai koloni. Mengetahui hal ini, TKR terlibat dalam banyak pertempuran dengan pasukan Sekutu.
Perang besar pertama adalah perang yang dipimpin Jenderal Soedirman Palagan Ambarawa melawan NICA Inggris dan Belanda yang berlangsung dari bulan November sampai Desember 1945. Pada bulan Desember 1945, pasukan TKR yang dipimpin oleh Jenderal Soedirman berperang melawan tentara Inggris di Ambarawa. Dan pada tanggal 12 Desember 1945, Jenderal Soedirman melancarkan serangan secara serentak terhadap semua British kedudukan tertinggi Ambarawa. Terkenal pertempuran yang berlangsung selama lima hari berakhir dengan penarikan pasukan Inggris ke Semarang. Perang berakhir pada tanggal 16 Desember 1945.
Setelah kemenangan di Sudirman Ambarawa Theater, pada tanggal 18 Desember 1945 ia diangkat sebagai General oleh Presiden Soekarno. Soedirman memperoleh pangkat Jenderal tidak melalui akademi militer atau pendidikan tinggi lainnya, tapi karena prestasinya.
Ketika II Agresi Militer Belanda, memindahkan ibukota Republik Indonesia di Yogyakarta, karena Jakarta telah diduduki oleh tentara Belanda. Soedirman memimpin pasukannya untuk membela Yogyakarta dari serangan Belanda II tanggal 19 Desember 1948. Pemberontakan, Sudirman adalah dalam sangat lemah karena TBC yang dideritanya sejak lama. Meski begitu dia pergi melompat ke dalam pertempuran dengan pasukannya dalam keadaan sedang dilakukan, memimpin tentaranya untuk tetap dalam perang melawan tentara Belanda di gerilya.
Penyakit Jenderal Soedirman sementara di Yogyakarta semakin parah. Paru-parunya yang berfungsi hanya satu tinggal karena sakit. Yogyakarta kemudian dikuasai oleh Belanda, meskipun Indonesia diperintah oleh militer setelah Serangan Umum 1 Maret 1949. Pada saat itu, Presiden Soekarno dan Mohammad Hatta dan beberapa anggota kabinet juga ditangkap oleh tentara Belanda. Karena situasi genting, kruk Soedirman kiri dengan pasukannya dan kembali ke perang gerilya. Dia bergerak di sekitar selama tujuh bulan dari satu hutan ke hutan lain, dan dari gunung ke gunung sakit dan lemah dan dalam keadaan pengobatan hampir tidak ada dan perawatan medis. Meski masih ingin memimpin perlawanan, akhirnya Jenderal Soedirman pulang dari kampanye gerilya untuk kondisi kesehatan tidak memungkinkan dia untuk memimpin Angkatan Bersenjata secara langsung. Setelah itu baru sosok perencana Jenderal Soedirman belakang layar dalam kampanye gerilya melawan Belanda.
Setelah penyerahan Belanda sebagai kepulauan Indonesia Serikat dalam Konferensi Meja Bundar tahun 1949 di Den Haag, Jenderal Soedirman kembali ke Jakarta dengan Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Mohammad Hatta.


Tautan yang berkaitan :
Pahlawan Nasional Basuki Rahmat
Pahlawan Nasional Jenderal Ahmad Yani
Pahlawan Nasional Indonesia Ahmad Dahlan

0 comments:

Post a Comment