Saturday, January 19, 2013

Ternyata Pariwisata Indonesia tidak populer di Rusia

Indonesia memiliki banyak tempat wisata eksotik dan tak pernah bosan mengunjunginya. Dari peninggalan sejarah, kebudayaan, panorama alam, hingga hiburan dengan teknologi tinggi bisa ditemukan di Indonesia. Oleh karenanya tidak heran jika di situs Agoda, beberapa kota di Indonesia masuk sebagai recommended city seperti Malang dan Bali.
Sejak dulu Bali sudah tersohor ke penjuru dunia. Bahkan tak jarang ada wisatawan mancanegara yang bilang pernah ke Bali tapi belum pernah ke Indonesia. Atau, ketika mengurus visa maunya ke Bali bukannya Indonesia. Kota Malang dikelilingi banyak tempat menarik seperti situs candi, Gunung Semeru (Mahameru),Songgoriti, buah khas Apel Malang, dan berbagai obyek wisata menarik lainnya. Untuk pemeringkatan di situs lain selain Agoda ada juga yang memasukkan kota Bandung dan beberapa kota eksotik lain.
Dan tahukah anda bahwa sebenarnya belum semua negara sudah mengenal tempat wisata di Indonesia, bukan bali lho ya.
Popularitas tempat wisata sebuah negara tidak lepas dari peran aktif pemerintah dan organisasi terkait untuk mempromosikan pariwisata Indonesia di mancanegara. Indonesia bisa belajar dari negara tetangga, Malaysia, bagaimana membuat branding Trully Asia. Promosinya hingga membuat iklan di stasiun televisi BBC yang notabene eropa minded dan tv kabel. Padahal ada kebudayaan yang asli Indonesia masuk di iklan tersebut.
Satu dari sekian negara yang belum begitu mengenal pariwisata Indonesia adalah Rusia. Memang secara historis belum pernah ada kerjasama bilateral di bidang pariwisata. Dari data mesin pencari Google, orang rusia yang mencari tempat wisata Indonesia via internet paling banyak mencari informasi tentang Bali dan rute peenrbangan airline domestik Indonesia. Kota lain belum ada data sekali yang menarik bagi wisatawan Rusia.
Untuk mendongkrak citra pariwisata Indonesia di mata Rusia, baru-baru tiga media terkemuka Rusia mengikuti Familiarization Trip (Famtrip) mengunjungi berbagai daerah tujuan wisata Indonesia. Ini sebagai langkah untuk mempromosikan budaya dan pariwisata Indonesia melalui artikel yang dipublikasikan media Rusia.
Ketiga wartawan dari tiga media itu adalah Leonid Perskiy dari Kantor Berita Interfax, Irina Nekhoroskina dari Kantor Berita Ria Novosti dan Andrey Grechannik dari Surat Kabar Komsomolskaya Pravda. Ketiga media ini bekerjasama dengan KBRI di Moskow.
Dubes berharap program Famtrip akan membuat berita dan informasi mengenai daerah-daerah tujuan wisata Indonesia banyak dimuat media Rusia dan dibaca calon wisatawan Rusia. Program ini merupakan kesempatan yang sangat baik untuk melihat secara langsung potensi-potensi pariwisatAa Indonesia.
Sumber: OWI

0 comments:

Post a Comment