Friday, January 18, 2013

Pahlawan Nasional pergerakan Mohammad Natsir

ahlawan Nasional pergerakan Mohammad Natsir Biografi Pahlawan Nasional pergerakan Mohammad NatsirMohammad Natsir
Berbicara masalah pahlawan Nasional indonesia memang tidak akan pernah ada habisnya, karena memang sangat banyak sekali pahlawan – pahlawan pergerakan nasional indonesia yang mempunyai peranan yang sunguh sangat luar biasa dalam memerdekakan negra indonesia. Kita tahu sendiri, bahwa bangsa indonesia dahulu menjadi sebuha sasaran empuk bagi para penjajahan baik bangsa asia ataupun bangsa eropa. Memang dahulu Indonesia adalah sebuah negara yang banyak diidam – idamnkan dan juga banyak mendapatkan sorotan karena kekayaan negaa indonesia yang sangat berlimpah ruah. Dikesempatan kali ini, saya ingin berbagi informasi kepada anda tentan pahlawna nasional yakni Mohammad Natsir Mohammad Natsir (lahir di Alahan Panjang, Lembah Gumanti, kabupaten Solok, Sumatera Barat, 17 Juli 1908 – meninggal di Jakarta,
6 Februari 1993 pada umur 84 tahun) adalah perdana menteri Indonesia, pendiri sekaligus pemimpin partai politik Masyumi, dan tokoh Islam terkemuka Indonesia. Di kancah internasional, ia pernah menjabat sebagai presiden Liga Muslim se-Dunia (World Muslim Congress) dan ketua Dewan Masjid se-Dunia.
Mohammad Natsir lahir dan dibesarkan di Solok, sebelum akhirnya pindah ke Bandung untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang SMA dan kemudian mempelajari ilmu Islam secara luas di perguruan tinggi. Ia terjun ke dunia politik pada pertengahan 1930-an dengan bergabung di partai politik berideologi Islam. Pada 5 September 1950, ia diangkat sebagai perdana menteri Indonesia kelima. Setelah mengundurkan diri dari jabatannya pada tanggal 26 April 1951 karena berselisih dengan Presiden Soekarno, ia semakin vokal menyuarakan pentingnya peranan Islam di Indonesia hingga membuatnya dipenjarakan oleh Soekarno. Setelah dibebaskan pada tahun 1966, Natsir terus mengkritisi pemerintah yang saat itu telah dipimpin Soeharto, dan ini membuatnya dicekal.
Mohammad Natsir banyak menulis tentang pemikiran Islam. Ia aktif menulis di majalah-majalah Islam setelah karya tulis pertamanya diterbitkan pada tahun 1929; hingga akhir hayatnya ia telah menulis sekitar 45 buku dan ratusan karya tulis lain. Ia memandang Islam sebagai bagian tak terpisahkan dari budaya Indonesia. Ia mengaku kecewa dengan perlakuan pemerintahan Soekarno dan Soeharto terhadap Islam. Selama hidupnya, ia dianugerahi tiga gelar doktor honoris causa, satu dari Lebanon dan dua dari Malaysia. Pada tanggal 10 November 2008, Mohammad Natsir dinyatakan sebagai pahlawan nasional

0 comments:

Post a Comment