Pahlawan
nasional berikutnya yang akan kita bahas adalah, seorang pahlawna
wanita yang berjuang jugamelawan penjajahan di daerah nangroe aceh
darusalam. Ia bernama Cut nyak Dhien yang lahir di Sumedang 6 November
1908. Beliau adalah salah seorang pahlawan nasional indonesia yang
melawan penjajahan belanda di Aceh pada waktu itu.
Teuku Umar, salah satu tokoh yang melawan
Belanda, melamar Cut Nyak Dhien.Setelah pernikahannya dengan Teuku
Umar, ia bersama Teuku Umar bertempur bersama melawan Belanda. [2][3] Ia akhirnya ditangkap dan dibawa ke Banda Aceh. Pada masa kecilnya, Cut Nyak Dhien adalah anak yang cantik.[2]Banyak laki-laki yang suka pada Cut Nyak Dhien dan berusaha melamarnya.
Cut Nyak Dhien dan bayinya akhirnya
mengungsi bersama ibu-ibu dan rombongan lainnya pada tanggal 24
Desember 1875.
Hal ini membuat Cut Nyak Dhien sangat marah dan bersumpah
akan menghancurkan Belanda.
Teuku Umar, tokoh pejuang Aceh, melamar Cut Nyak Dhien. Pada awalnya Cut Nyak Dhien menolak.
Nantinya, Cut Nyak Dhien dan Teuku Umar memiliki anak yang diberi nama Cut Gambang.
Pada tanggal 30 September 1893, Teuku
Umar dan pasukannya yang berjumlah 250 orang pergi ke Kutaraja dan
“menyerahkan diri” kepada Belanda. Bahkan, Cut Nyak Meutia datang
menemui Cut Nyak Dhien dan memakinya.Namun, Teuku Umar masih terus
berhubungan dengan Belanda. Ketika jumlah orang Aceh pada pasukan
tersebut cukup, Teuku Umar melakukan rencana palsu pada orang Belanda
dan mengklaim bahwa ia ingin menyerang basis Aceh.
Teuku Umar dan Cut Nyak Dhien pergi
dengan semua pasukan dan perlengkapan berat, senjata, dan amunisi
Belanda, lalu tidak pernah kembali. Teuku Umar yang mengkhianati Belanda
menyebabkan Belanda marah dan melancarkan operasi besar-besaran untuk
menangkap baik Cut Nyak Dhien dan Teuku Umar.Belanda lalu mencabut gelar
Teuku Umar dan membakar rumahnya, dan juga mengejar keberadaannya.
Dien dan Umar terus menekan Belanda, lalu
menyerang Banda Aceh (Kutaraja) dan Meulaboh (bekas basis Teuku Umar),
sehingga Belanda terus-terusan mengganti jendral yang bertugas
0 comments:
Post a Comment