Dikesempatan kali ini, kembali say hadir
untuk bisa kembali menceritakan sebuah kisah pejuang bangsa indonesia
yang kemudian di sebut sebagai pahlawan
indonesia. Tak henti -hentiny sayberseru untuk jangan pernah sekali –
kali melupakan sejarah. Karena sejarah sangat penting dan berharga
sekali untuk kita. Dikesemaptan kali ini, saya ingin berbagi informasi
tentang pahlawna indonesia yang bernama Kanjeng Gusti Pangeran Adipati
Arya Mangkunegara I alias Raden Mas Said. Beliau
dilahirkan di Surakarta tanggal 28 desember 1795. Beliau mempunyai
seorang ayah bernama Pangeran Arya dan ibu beliau bernama R.A Wulan.
Pangeran Mangkubumi lalu bergabung dengan
Mangkunegoro, yang bergerilya melawan Belanda di pedalaman Yogyakarta,
Mangkunegara dalam usia 22 tahun, dinikahkan untuk kedua kalinya dengan
Raden Ayu Inten, Puteri Mangkubumi.
Nama Mangkunegara diambil dari nama
ayahnya, Pangeran Arya Mangkunegara Kartasura, yang dibuang Belanda ke
Sri Langka. Melawan Mataram dan Belanda secara bergerilya, Mangkunegara
harus berpindah-pindah tempat. Raden Mas Said menemui
Mangkubumi, dan meminta mertuanya itu bersedia diangkat menjadi raja
Mataram. Dalam upacara penobatan itu, Mangkunegara berdiri di samping
Mangkubumi. Setelah selama sembilan tahun berjuang bersama melawan
kekuasaan Mataram dan VOC, Mangkubumi dan Mangkunegara berselisih paham,
pangkal konflik bermula dari wakatnya Paku Buwono II. RM Said berperang
sepanjang 16 tahun melawan kekuasaan Mataram dan Belanda. Selama tahun
1741-1742, ia memimpin laskar Tionghoa melawan Belanda. Kemudian
bergabung dengan Pangeran Mangkubumi selama sembilan tahun melawan
Mataram dan Belanda, 1743-1752. Tiga pertempuran dahsyat terjadi pada
periode 1752-1757.Ia dikenal sebagai panglima perang yang berhasil
membina pasukan yang militan. “Pangeran yang satu ini sudah sejak
mudanya terbiasa dengan perang dan menghadapi kesulitan. Raden Mas Said
balik menyerang pasukan VOC dan Mataram. Benteng VOC, yang letaknya
cuma beberapa puluh meter dari Keraton Yogyakarta, diserang. Selanjutnya
pasukan Mangkunegoro menyerang Keraton Yogyakarta. Sultan gagal
menangkap Raden Mas Said yang masih keponakan dan juga menantunya itu. VOC, yang tidak berhasil membujuk Raden Mas Said ke meja perundingan, menjanjikan hadiah 1.000 real bagi semua yang dapat membunuh Mangkunegoro.
Tak seorang pun yang berhasil menjamah Raden Mas Said
. Mangkunegara menyatakan bersedia berunding dengan Sunan, dengan
syarat tanpa melibatkan VOC. Singkatnya, Mangkunegara menemui Sunan di
Keraton Surakarta dengan dikawal 120 prajuritnya. demikian kenyataannya
Kumpeni pun memperlakukannya sebagai raja ke III di Jawa Tengah, selain
Raja I Sunan dan Raja II Sultan.
Mangkunegara I ( Raden Mas Said
) tercatat sebagai raja Jawa yang pertama melibatkan wanita di dalam
angkatan perang. Mangkunegoro tercatat sebagai raja Jawa yang pertama
melibatkan wanita di dalam angkatan perang. Prajurit wanita itu bahkan
sudah diikutkan dalam pertempuran, ketika ia memberontak melawan Sunan,
Sultan dan VOC. Selama 16 tahun berperang, Mangkunegara I ( Raden Mas Said ) mengajari wanita desa mengangkat senjata dan menunggang kuda di medan perang.
0 comments:
Post a Comment